Kantuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Gaya Hidup
Beberapa gaya hidup yang dapat memicu rasa kantuk pada siang hari adalah:
Kurang tidur di malam hari
Seseorang dapat merasa ‘ngantuk’ berlebihan pada siang hari jika kurang tidur. Pada dasarnya, setiap orang memiliki durasi tidur ideal yang dipenuhi. Durasi tersebut berbeda-beda, tergantung usia masing-masing orang.
Pola makan yang mengganggu waktu tidur
Konsumsi kopi secara berlebihan dapat mengganggu tidur malam, sehingga meningkatkan rasa kantuk pada siang hari. Selain itu, mengonsumsi makanan secara berlebihan dan makanan pedas juga dapat memengaruhi pencernaan, sehingga tidur malam pun akan terganggu.
Waktu olahraga berdekatan dengan waktu tidur
Setelah berolahraga, tubuh akan merasa lebih segar karena detak jantung dan tekanan darah tinggi meningkat. Itulah sebabnya melakukan olahraga terlalu dekat dengan waktu tidur dapat menyebabkan sulit tidur.
Sering mengonsumsi alkohol
Alkohol memang dapat membantu tidur cepat, Namun di sisi lain, kualitas tidur juga dapat terganggu karena sering gelisah dan terbangun. Akibatnya, rasa kantuk dapat menyerang pada siang hari.
Gangguan mental
Rasa kantuk juga bisa disebabkan oleh gangguan mental atau emosi. Orang yang mengalami stres, gangguan kecemasan, atau depresi dapat merasa ‘ngantuk’ yang berlebihan pada siang hari.
Penyakit
Beberapa penyakit kronis dapat mengganggu kualitas tidur malam, sehingga menyebabkan ‘ngantuk’ di siang hari. Di antaranya adalah kanker, diabetes, atau hipotiroidisme.
Efek samping obat-obatan
Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan rasa ngantuk, contohnya obat antikejang, obat antidepresan, obat antialergi, obat untuk mengatasi hipertensi, obat untuk jantung, atau obat asma.
Gangguan tidur
Rasa kantuk berlebihan yang tidak diketahui penyebabnya bisa menandakan terjadinya gangguan tidur. Gangguan tersebut berpengaruh pada kualitasi tidur malam, sehingga pengidapnya mengantuk berlebihan pada siang hari. Gangguan tidur yang dapat memengaruhi kualitas tidur antara lain sleep apnea, narkolepsi, insomnia, serta restless leg syndrome (RLS).